kalo ngomong soal musik, pasti kalian banyak yang pengen tau genre musik
apa yang lagi ngetrend saat ini. mungkin yang kalian tau adalah musik
hardcore dan screamo. tapi setahu gw ada juga musik melodic. musik
melodic ini juga punya variasi tersendiri, seperti melodic punk, melodic
skatepunk, melodic hardcore dan juga banyak yang lainnya (gw kagak tahu
namanya sob :D hehe). nih langsung aja gw kasih tahu tentang sejarah
musik melodic punk.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUSIK MELODIC
Sejarah musik melodik punk
Siapa bilang punk warna musiknya marah-marah melulu? Buktinya band-band
melodic punk bisa kok beromantis ria, dengan kemasan musik tetap sangar,
tapi enak didengar. Hampir setiap tahun kita bakal bertemu dengan
nama-nama baru di dunia musik. Sebagian dari mereka bertahan dan
sebagian menghilang entah ke mana. Biasanya beberapa band yang bisa
survive muncul barengan dengan menawarkan kesamaan bentuk musik pula.
Lama- lama kesamaan itu mewabah, menjadi tren dan akhirnya bisa
menularkan gaya mereka ke band-band lain yang belakangan muncul.
Seseorang pernah menulis kegusarannya tentang pola di atas dalam sebuah
mailing list, "Zaman alternative rock, semua musik disebut alternative.
Netral pun (yang musiknya lebih cenderung punk) disebut alternative
rock. Paling parah zaman hip-metal. Sampai-sampai Korn pun disebut
hip-metal oleh sebuah majalah," begitu tulisnya. Tulisan itu dibuat saat
di mailling list sedang terjadi perdebatan soal berkembangnya kembali
musik punk dalam kemasan yang lebih baru. Jangan-jangan sebuah band yang
bukan punk karena sekarang lagi mewabah, eh dibilang punk juga.
Kalau sudah begini, banyak orang yang merasa lebih tahu.
Mereka merasa "lebih punk" ketimbang yang lain sehingga cenderung
membuat banyak batasan atau aturan, yang justru dalam konteks debat soal
"punk atau bukan", malah berlawanan dengan semangat antikemapanan yang
jadi "ajaran" awal punk.
Sudah tidak provokatif
Terserah, kalau memang masih mau ribut soal "punk atau
bukan" sebuah band. Bisa jadi debat ini akan membuat si teman kita itu
makin kesal lagi. Yang pasti, belakangan ini dunia musik memang tengah
dibanjiri kemunculan band-band dengan warna musik punk yang lebih
modern. Bukan hanya di luar negeri, tapi juga dari pentas musik dalam
negeri.
Punk dengan kemasan "lebih trendi" sebenarnya juga tetap
berakar dari punk. Sejalan dengan perubahan zaman, punk sebagai sebuah
aliran musik pun mengalami banyak perubahan. Punk sekarang mungkin akan
terdengar jauh berbeda dengan warna musik punk di awal kemunculannya.
Saat
The Ramones di Amrik atau
Sex Pistols di Inggris menggila di akhir
dekade 1970-an. Atau sebut saja Rocket Rockers dari Bandung dan
Endank
Soekamti dari Yogyakarta.Jadi, sah saja bila musik punk pun di tiap
masanya, punya massa yang berbeda. Sesuai dengan perubahan corak musik
yang muncul di dalam musik punk yang sedang in saat itu.
Nah, band-band yang disebut belakangan dan lagu-lagunya sedang airplay
di radio-radio plus MTV itulah, yang kemudian disebut sebagai band-band
beraliran melodic punk. Sebuah interpretasi baru terhadap akar musik
punk hingga menjadi tren sekarang ini. Ada benang merah yang bisa
ditarik dari band-band pengusung melodic punk tersebut. Dibandingkan
dengan band-band dengan gaya punk lainnya, nada dan komposisi lagu-lagu
dari style band-band melodic punk nyanyikan lebih tertata rapi. Musiknya
juga lebih banyak akrab dan enak didengar. Kalau biasanya punk lebih
terfokus untuk memprovokasi massa, atau selalu punya tujuan
membangkitkan semangat dan emosi massanya, para pengusung melodic punk
lebih concern kepada musik yang mereka mainkan.
Berawal di Bandung
Bandung kembali mendahului kota lain sebagai pionir dalam
memproduksi grup melodic punk ini. Mungkin bisa disepakati bahwa
kemunculan melodic punk diawali dengan nama Rocket Rockers. Sebuah grup
melodic punk yang merilis album mereka di tahun 2002, tahun di mana
belum ada band yang merilis album dan konsisten melantunkan melodic punk
di Indonesia. Tapi, kalau kita rajin main ke Bandung, embrio melodic
punk ini sudah ada sejak awal 1990-an.Pada kenyataannya, banyak pula
band seangkatan
Rocket Rockers yang baru belakangan muncul albumnya,
seperti
The Bahamas atau
Nudist Island. Selain band-band tersebut,
banyak juga band-band SMU saat itu yang memainkan lagu-lagu dari
band-band melodic punk luar, macam Blink 182. Itu tidak hanya terjadi di
Bandung. Anak-anak SMU di Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, dan berbagai
kota kecil lainnya sering mengumandangkan lagu-lagu Blink182 di studio
latihan mereka. Bahkan, dalam sebuah audisi di Kota Bogor untuk sebuah
acara musik indie, 70 persen dari peserta audisi adalah band beraliran
melodic punk.
Melodic punk jadi fenomena di peta musik lokal. Mulai
merambah ke arah timur pulau Jawa. Tepatnya di Yogyakarta, yang kemudian
memunculkan nama seperti Endank Soekamti. Sebuah band yang berisi tiga
anak kelahiran tahun 1980-an dan menyebut musik mereka secara becandaan
sebagai "melodic soekamti". Dari awal terbentuknya di tahun 2000, para
personel band yang namanya diambil dari nama seorang cewek dan guru
favorit mereka ini sudah terkontaminasi lagu-lagunya Blink 182. Tepatnya
saat mereka ber-jam session (saat itu band belum terbentuk) di sebuah
acara tahun baru. Di atas panggung mereka sepakat untuk membawakan
lagu-lagunya Blink 182. Maka, akhirnya seusai manggung, mereka pun
memutuskan untuk membentuk sebuah band. "Sebenarnya di Yogya banyak
sekali band punk sejenis. Kita bisa menemukan mereka di sekitaran Mirota
Kampus (dekat UGM)," ujar Erick, vokalis sekaligus basis di grup itu.
"Kami sendiri sebenarnya menyanyikan lagu cinta, lho. Tapi, enggak ada
tuh kata-kata puitis nan manis. Apa adanya saja, malah cenderung kasar.
Musiknya pun kasar, sesuai dengan jiwa kami yang kasar," terang Erick
sambil tertawa. Penjelasan Erick tadi merupakan definisi dari apa yang
mereka sebut sebagai "melodic soekamti". Tapi, para personel band ini
malah enggak pernah mengharamkan kata cinta di lirik-lirik mereka. "Lha,
gimana lagi? Itu kata-kata yang kami pakai untuk merayu cewek-cewek.
Dan enggak ada penggantinya yang sempurna," kilah sang vokalis lagi.
Dari sekadar ingin menunjukkan bahwa orang kasar seperti
mereka bisa beromantis ria juga, mereka pun menemukan konsep bermusik
yang mereka sukai. Sama seperti Ucay dan Rocket Rockers-nya, Erick dan
kawan-kawan memilih warna musik yang disebut orang sebagai melodic punk.
Malah belakangan di Yogya sudah muncul komunitas penggemar warna musik
ini, dengan menyebut komunitasnya sebagai "Jogja melodic".
Jakarta pun akhirnya mengeluarkan jagoan mereka,
The
Superglad. Empat cowok yang punya ritual "Jumat agung" (maksudnya
latihan setiap Jumat di studio musik mereka sampai pagi) ini punya
karakter musik yang setipe dengan Endank Soekamti. Pada sebuah
kesempatan, Lukman sang vokalis pernah bertutur, "Kali ini, gue memang
pengin beda sama band gue terdahulu (Waiting Room- Red). Gue pengin
bikin nada-nada yang memang mudah diterima." Itulah yang membuat konsep
bermusik The Superglad berbeda, walaupun semua personelnya juga
eks-personel Waiting Room.
Lebih terbuka
Melodic punk ini sangat terbuka dalam perkembangannya,
tidak mengharamkan masuknya unsur-unsur baru dalam bermusik. Sebagai
contoh, kita bisa dengar dan rasakan perbedaan di album Blink 182.Mereka
berusaha mencari hal-hal baru untuk lagu-lagunya agar tidak stuck
dengan pola lama. Masalah diakui sebagai punk atau tidak, terserah saja.
Begitulah melodic punk, terbuka menerima unsur baru.
Dengan mewabahnya melodic punk secara bersamaan di hampir
banyak negara di seluruh dunia, membuat tren ini semakin sulit ditahan
untuk membesar. Band-band baru "pendukung" gaya yang disepakati dimulai
Blink 182 ini semakin banyak saja. Seperti
The Ataris, band yang namanya
cukup besar di Amrik, tapi baru masuk ke pasar Indonesia belakangan
ini. The Ataris memang sempat terjegal policy label karena dianggap
enggak bakal laku di pasar Indonesia. Tapi, sekarang label rekamannya
"latah" merilis album band tersebut, karena band-band sealiran yang
lebih dulu dirilis di Indonesia, ternyata laris manis.
Filosophy dan Komersialisasi PUNK Menuju Trendy
Punk adalah pemikiranmu dan bukan dilihat dari segi
pakaian.Jangan mengaku punk jika kau berkunjung ke klab malam dan berada
di tengah lantai disko serta menengguk minuman mahal. Punk bukan
seperti itu. Punk itu dianut dan bukan disukai.Punk bukan untuk
membanggakan diri, bukan pula untuk mencari popularitas akan tetapi punk
adalah untuk membantumu melangkah, sebagai suatu philosophi, sebagai
suatu area berfikir kritis, sebagai suatu ruang gerak, dan sebagai suatu
perlawanan. Lebih baik kau buang saja kaset-kaset, CD-CD atau semua
fashion yang membuatmu merasa punk, karena itu semua hanyalah atribut
dan tidak berarti apa-apa.
Ada juga yang menyebutkan, punk bukanlah fashion! Ya,bisa
dikatakan seperti itu.Bahkan punk juga tidak sekadar musik. Punk adalah
gaya hidup. Berarti akan menempel di keseharian kita. Jadi bagaimana
dan kapan kita bisa mengaku bahwa kita adalah punkers? Apakah saat kita
tiap pagi dibangunkan oleh jeritan
Johny Rotten (Sex Pistols)? Atau saat
kita muncul di jalan dengan rambut mo-hawk, jins penuh tambalan dan
boot?
Jadi,punk lebih dari itu. Punkers bukanlah orang yang tak mempunyai
tujuan hidup. Agak sulit ya kita menjadi punkers kalau kita sendiri
tidak mengerti kenapa orang-orang memilih menjadi punkers.
Definisi Punk
Menurut kamus bahasa Inggris, punk bisa berarti tidak
penting, tidak berguna, busuk.Sekarang kita lihat arti punk, menurut
seorang guru punk, bernama
Joe Kidd. Menurutnya punk punya arti yang
be-rubah sesuai dengan tingkat kedewasaannya. Saat dia berusia 13 tahun,
punk baginya adalah sesuatu yang liar, dandanan yang revolusioner,
enggak perlu ke sekolah, dan musik se-tiap saat. Lalu dia terus berpikir
dan akhirnya menemukan bahwa punk adalah sebuah semangat. Semangat
untuk perubahan, ketidaktergantung-an, proses kreatif dan peduli tentang
politik. Semakin lama pandangan punk makin luas. Tapi penekanannya
tetap di bagian yang sama. Punk adalah sebuah semangat untuk menghadapi
hidup dengan kreativitas tinggi. "Bagaimanapun, seseorang yang
berpakaian seperti punk dan mendengarkan musik-musik punk mungkin hanya
untuk menyesuaikan diri dengan pergerakan punk dan hal ini bukanlah punk
sebenarnya, karena punk adalah ideologi dan bukan trend."
Dilihat dari aspek kehidupan,punkers (sebutan bagi anak
punk) berasal dari kalangan menengah ke bawah.Mereka mempunyai tujuan
yang sangat sederhana,yaitu tidak mau di ganggu,minum minuman
beralkohol,dan mendengarkan musik.Tentunya untuk terus hidup seperti itu
tidak bisa terjadi begitu sajaMereka tumbuh jadi orang yang bekerja
keras di siang hari. Tujuannya hanya mengumpulkan uang untuk
bersenang-senang di malam hari. Tapi satu semangat mereka adalah untuk
mandiri atau tidak tergantung. Jadi punkers selalu berusaha untuk
bekerja apa pun. Inilah yang menunjukan semangat punk untuk hidup
mandiri.
Modal lain untuk melakukan itu semua adalah brain! Yup,
kita harus punya otak dong. Kalau otak kita kosong, bakal ditipu terus.
Gimana pula kita bisa menghadapi perubahan, dan mengerti tentang situasi
politik. Oleh karena itulah bohong besar kalau punkers tidak memerlukan
pendidikan. Walau memang tidak harus di sekolah formal..Seseorang yang
benar-benar bisa menghadapi tantangan hidup. Selalu siap menghadapi ber
bagai keadaan.Tidak berarti kita harus selalu tidur di pinggir jalan.
Tapi kita siap jikalau harus hidup di pinggir jalan. Bukan cuma berani
menggunakan celana jeans ketat, rambut mohawk, sepatu boots saja. Tapi
kita juga harus malu kalau masih minta uang ke orang lain. Termasuk
orang tua kita.
Sebagai contoh,seseorang yang berdandan ala punk layaknya
bunga yang berusaha memikat sang lebah untuk hinggap di kelopaknya.
Rambut mohawk, pakaian bolong-bolong, piercing/tindik sempurna namun
hati dan jiwa pemuda cinta. Baru mengenakan atributnya saja mereka
merasa seorang jagoan, merasa punk sebenarnya. Sejatinya apa yang mereka
kenakan tersebut hanyalah sebuah topeng.Sepatu Martin atau underground
mengkilat, masih baru dan diimport langsung dari negara produsennya,
t-shirt asli buatan luarnegeri berlambang anarki atau apapun yang memang
identik dengan punk selalu membuatku terharu dan merasa berduka. Punk
saat ini menjadi konsumsi kaum-kaum mapan secara materi, sebagai simbol
gaul dan trend dan tak lebih dari sekedar fashion. Hanya penampilan dan
bukannya pemikiran. Tak ada lagi pemikiran kritis, tak ada lagi
kepedulian terhadap kaum lemah sekitarnya, tak ada lagi sikap anarkis,
yang ada hanyalah punk yang berlabel kapitalis. Media-media pun mulai
mengeksposnya sebagai suatu trend anak muda.
Gagasan dasarnya adalah mampu mengatakan tidak pada upaya
eksploitasi dan publikasi media karena media merupakan salah satu mesin
kapitalis. Sehingga seharusnya punk mampu bergerak melalui kegiatan
konser sendiri tanpa sponsor yang mengutamakan kepentingan pribadi,
mampu menuangkan ide-ide melalui fanzine atau tulisan-tulisan yang cukup
representatif dan relevan terhadap keadaan saat ini.
sumber :
zenlikherman.blogspot.co.id